Materi
Dasar Akuntansi
2010
01.27
01.27
Laporan Keuangan
Neraca
merupakan salah satu hasil proses akuntansi yang menunjukkan posisi dari
komposisi kekayaan, kewajiban serta modal perusahaan.
Pengertian
akuntansi meliputi pengertian yang mencakup proses akuntansi yang tidak dapat
dilakukan tanpa keruntutan proses. Produk akuntansi berupa laporan keuangan
meliputi dua laporan yaitu neraca/balance sheet dan laporan rugi-laba atau loss
and income statement. Dari kedua laporan tersebut dapat disusun laporan
perubahan modal secara periodik.
Untuk
balance sheet menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan riil
antara lain asset yang terdiri dari current assets, fixed assets, dan liabilities
serta capital.
Sedangkan
laporan rugi-laba disusun secara periodik yang menyangkut hal-hal yang
berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya umum
dan pendapatan bersih.
Neraca
atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang dibuat secara berkala dan
menunjukkan posisi keuangan yaitu keadaaan harta, utang dan modal pada suatu
periodik.
Judul
neraca menyebutkan nama perusahaan, perkataan neraca, dan tanggal neraca.
Dua
bentuk neraca menunjukkan bagaimana modal akhir dihitung, yaitu dengan
memperhatikan modal awal, tambahan modal, laba (rugi) bersih dan pengambilan
untuk pribadi (prive).
Neraca
secara garis besar terdiri dari pengembangan sistem pencatatan persamaan-
akuntansi atau biasa disebut accounting equations. Berkembangnya sistem
pencatatan ini jika kita kaitkan pada waktu mempelajari dasar-dasar akuntansi
maka data trial balance yang berisi data-data perkiraan riil merupakan bahan
dasar disusunnya neraca.
Tingkat
pemahaman selanjutnya yang harus dikembangkan dan didalami adalah pemahaman
tentang latar belakang masing-masing komponen dan unsur neraca termasuk dalam
atau bernaung pada heading yang sama.
Penempatan
komponen dan unsur-unsur yang sama yang tidak tepat akan berakibat fatal.
Kefatalan itu antara lain: neraca tidak menjadi informatif, susunan yang
dihasilkan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan
prinsip-prinsip penulisan neraca, pihak-pihak yang berkepentingan tidak dapat
memanfaafkan pendalaman pada neraca. Begitu pula pemahaman pada bagian modul
berikutnya yaitu modul 2 tentang materi pokok laporan keuangan income
statement.
Menempatkan secara tepat unsur-unsur neraca pada headings yang
tepat berarti melaksanakan prinsip-prinsip penulisan laporan keuangan neraca.
Hasil yang didapat bahwa neraca dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penyusunan neraca yang benar akan dapat dimanfaatkan untuk bahan pengambilan
keputusan pimpinan, pemegang saham.
Perkiraan
dan Buku Besar/Ledger
Jurnal merupakan suatu basis pencatatan dan mampu menjadi sumber
informasi keuangan untuk langkah-langkah proses akuntansi maupun untuk
di-jadikan bahan sumber informasi apabila terjadi kesalahan-kesalahan di
belakang hari menyangkut segala informasi akuntansi.
Siklus
Akuntansi
Setelah proses pencatatan maka langkah selanjutnya dalam
penyelesaian pekerjaan siklus akuntansi yang nantinya menghasilkan laporan
keuangan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Buku besar merupakan himpunan dari seluruh perkiraan atau
rekening yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi yang timbul dalam
perusahaan. Data dalam buku besar bisa dilakukan koreksi silang dengan jurnal
selain hal tersebut data dari himpunan perkiraan buku besar merupakan sumber
informasi yang paling pokok untuk mengetahui perkiraan-perkiraan riil maupun nominal
yang ditimbulkan maupun selama satu periode. Saldo-saldo perkiraan buku besar
tersebut merupakan bahan penyusunan neraca saldo atau Trial Balance.
- Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening-
- menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper-
- Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan
- Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam
- Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos
- Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek
- Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian
Kas
Kas merupakan pos yang paling aktif di dalam laporan keuangan
dan sebagian besar transaksi dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kas.
Unsur-unsur kas adalah semua mata uang baik kertas maupun logam, mata uang
dalam negeri maupun luar negeri. Selain mata uang termasuk juga dalam golongan
kas beberapa surat-surat berharga yang mempunyai sifat-sifat seperti mata uang.
Sumber kas suatu perusahaan dapat berasal dari penjualan baik kontan maupun
secara kredit, pinjaman maupun bantuan secara cuma-cuma.
Rekonsiliasi Bank
Banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa bank untuk penerima
atau penyimpan semua penerimaan dan mengurus atau melaksanakan pembayaran
perusahaan dalam hal ini adalah penggunaan cek. Seringkali sisa kas di bank
antara catatan perusahaan dan catatan bank berbeda. Hal ini terjadi karena:
Karena sifat-sifat atau kreativitasnya, kas merupakan unsur
aktiva yang paling mudah diselewengkan. Karena itu pulalah pengawasan terhadap
kas amat penting. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan dalam pengawasan
kas yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan dan pengawasan kas, penyimpanan
uang kas di bank, voucher system dan pemeriksaan kas secara tiba-tiba. Dengan
cara-cara tersebut maka penyelewengan penyalahgunaan kas dapat dikurangi atau
mungkin dihindari.
Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan jasa bank untuk lalu
lintas uangnya. Pengeluaran uang kas melalui bank demikian juga sering kas yang
sudah diterima perusahaan disimpan di bank. Untuk melakukan
pembayaran-pembayaran yang relatif kecil dan bila dilakukan dengan cek bank
hanya akan menimbulkan kesulitan. Hal ini tidak melancarkan pembayarannya,
mungkin perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk membentuk dana khusus dengan
jumlah yang relatif kecil. Dana inilah yang disebut dengan kas kecil (petty
cash). Ada 2 (dua) metode pembukuan petty cash yaitu metode imprest dan metode
fluktuasi.
- Penundaan pembukuan oleh salah satu pihak
- Adanya kesalahan dalam pembukuan transaksi oleh satu pihak.
Untuk itu dibuat satu daftar untuk mencocokkan kedua saldo tadi.
Daftar itu disebut daftar rekonsiliasi bank atau laporan rekosiliasi bank (bank
reconsiliation statement).
- Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi
- Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penawaran oleh bank tetapi belum dicatat
- Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai pengeluaran oleh perusahaan.
- Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum
Account Receivables
Dalam Kegiatan Belajar 1 ini Anda sudah mengenal apa yang
dimaksud dengan account receivables dan apa yang termasuk dalam account
receivables. Sumber utama terjadinya account receivables adalah adanya keadaan
penjualan berdasarkan kredit, sehingga penagihan dilakukan beberapa waktu
setelah penjualan itu.
Bad
Debt
Setelah kita menginjak pada Kegiatan Belajar kedua ini, maka
Anda akan bertambah kaya pengetahuan mengenai pengertian-pengertian yang sangat
erat sekali hubungannya dengan account receivable, karena dalam proses Kegiatan
Belajar 2 ini Anda telah mendapatkan pengetahuan mengenai: bad debt, bad debt
recovered, allowance for bad debt dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
Notes
Receivables
Notes Receivable dapat diperjualbelikan dan berpindah-pindah
dengan pemiliknya sebelum tiba saat debitur harus melunasinya. Pemilik yang
memiliki notes paling akhir yang nantinya berhak memintakan pembayaran kepada
debitur setelah sampai pada waktu dijanjikan (hari jatuh tempo).
Pengetahuan kita mengenai account receivables tidak hanya
sekedar mengetahui apa artinya, tetapi juga dapat mengerti apa yang dapat
dicatat di dalam account receivables itu sendiri, sebab tidak semua penjualan
secara kredit dapat dimasukkan ke dalam account receivables. Sedangkan yang
dimasukkan ke dalam account receivables adalah tagihan-tagihan yang ada
jaminannya dapat direalisir akan dimasukkan ke dalam pembukuan pada perkiraan
yang lain/yang berbeda yang akan saya kemukakan pada kegiatan belajar
selanjutnya.
Dari contoh-contoh yang telah diberikan pada Kegiatan Belajar 1
cukup jelaslah kiranya bagaimana mekanisme pembukuan dari suatu transaksi yang
berkaitan dengan account receivables. Di samping itu juga mengenai bagaimana
caranya menutup suatu account receivables pada akhir tutup pembukuan serta
bagaimana pemunculannya pada suatu neraca untuk tahun berikutnya.
Dengan belajar contoh-contoh yang telah diberikan sebagai
pelengkap di dalam saya memberikan gambaran kepada Anda begaimana mekanisme
pembukuannya terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalam kaitannya dengan
Kegiatan Belajar 2 ini.
Akan tetapi sering terjadi bahwa debitur tidak bersedia membayar
kepada pemilik yang terakhir ini. Apablia terjadi hal yang demikian, maka yang
harus bertanggung jawab adalah kreditur yang paling awal yaitu yang melakukan
perjanjian notes tersebut dengan debitur. Kredit yang pertama inilah yang harus
melunasi piutang itu kepada kreditur terakhir, baru kemudian ia nantinya akan
ganti menagih kepada debitur yang bersangkutan.
Dengan demikian, walaupun kreditur paling awal
sudah menjual “notes”-nya, akan tetapi tanggung jawab masih harus dipikul,
apabila debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik notes yang terakhir.
Pengertian
Inventory dan Metode Pembukuan
Inventory adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek
usaha pokok perusahaan. Yang termasuk dalam persediaan barang-barang tersebut
adalah persediaan bahan mentah, beserta bahan pembantu, persediaan
barang-barang yang harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut
pengeluaran (penjualan) dan pemasukan (pembelian) barang-barang. Dengan melihat
pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan yang ada
di gudang. Dengan demikian adanya pembukuan/pencatatan persediaan barang-barang
yang menghindari adanya pengeluaran-pengeluaran terhadap persediaan
barang-barang. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam unit mencatat
persediaan barang-barang, yaitu dengan metode perpetual (inventarisasi terus
menerus) dan inventarisasi fisik (metode physical).
Berbagai
Cara Penilaian Invetory
Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk
penilaian inventory : metode first in first out, metode last in first out,
metode weighted average, metode At. Retail dan metode moving average.
Perpetual inventory system dipergunakan apabila macam barang
yang dijual tidak banyak; dalam hal sebaliknya dipergunakan periodic inventory
system.
Inventarisasi umumnya dilakukan pada waktu penutupan tahun buku
dengan mengentikan operasi perusahaan. Walaupun demikian inventarisasi tanpa
menghentikan aktivitas perusahaan dapat juga dilakukan.
Penilaian inventory untuk perusahaan berbeda dengan penilaian
inventory untuk perusahaan dagang, khususnya yang menyangkut perhitungan
equivalent unit. Equivalent unit adalah jumlah unit yang seharusnya dapat di
produsir baik pada awal maupun akhir periode pembukuan. Perhitungan equivalent
unit berlaku bagi barang-barang yang belum selesai menjadi barang jadi yang
siap untuk dijual. Barang-barang tersebut disebut barang setengah jadi.
Penilaian inventory pada perusahaan industri menyangkut perhitungan biaya yang
telah digunakan barang-barang setengah jadi. Jumlah unit equivalent terdiri
dari :
- Jumlah unit yang diselesaikan pada awal periode
- Jumlah unit yang diselesaikan pada akhir periode
- Jumlah unit yang dihasilkan selama periode pembukuan dan sudah dalam bentuk barang jadi.
Penilian persediaan dapat dilakukan dengan
cara specifik identification method, average cost, fifo dan lifo. Kemudian
dilanjutkan dengan memilih antara penilaian berdasarkan “cost” atau “harga
terendah antara cost dan market”.
Plant
and Equipment
Plant dan equipment merupakan tangible fixed assets (aktiva
tetap berwujud) yang bersifat permanen. Disebut relatif permanent karena
digunakan untuk jangka waktu yang lama yaitu lebih dari satu periode akuntansi.
Aktiva tetap berwujud merupakan salah satu bentuk yang dimiliki perusahaan dan
tampak pada neraca perusahaan. Oleh karena itu segala sesuatu yang menyangkut
perubahan nilai dari aktiva tersebut harus dicatat. Misalnya berkurangnya nilai
mesin-mesin produksi karena telah digunakan, harus diperhitungkan sebagai biaya
penyusutan. Demikian pula segala biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh aktiva
tetap, hingga siap digunakan dalam kegiatan perusahaan, harus diperhitungkan
sebagai harta perolehan.
Depreciation
Depresiasi/penyusutan adalah penggantian nilai prestasi yang
hilang dari plant dan equipment yang mengakibatkan berkurangnya nilai assets
tersebut. Istilah depresiasi ini dipergunakan untuk menggambarkan biaya dari
tangible assets, seperti misalnya mesin-mesin untuk proses produksi dan gedung.
Dengan kata lain depresiasi dibebankan pada assets yang tangible (berwujud),
tahan lama, dipergunakan dalam operasi perusahaan dan dimiliki tidak untuk
dijual.
Revaluasi
(Penilaian Kembali)
Dilihat dari segi akuntansinya, tujuan yang harus dicapai dalam
melakukan penilaian kembali (revaluasi) terhadap plant dan equipment yang
dimiliki oleh perusahaan ialah agar laba-rugi periodik yang telah ditentukan
melalui proses mempertemukan antara pendapatan yang diperoleh dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan dapat menggambarkan secara layak tentang hasil
usaha perusahaan.
Asset tersebut perlu disusutkan, agar pada saat assets
dinyatakan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi, perusahaan dapat
membeli assets yang baru.
Yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah umur
ekonomis dari suatu assets misalnya mesin-mesin untuk proses produksi. Walaupun
mesin ini dikatakan tahan lama, tetapi tetap mempunyai umur ekonomis tertentu.
Pada saat mesin tersebut biayanya melebihi/tidak seimbang dengan hasil
produksinya, maka pada saat itulah mesin tersebut harus diganti dengan mesin
yang baru.
Cara-cara penyusutan dapat diatur menurut kebijaksanaan
perusahaan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Metode yang akan digunakan hendaknya yang dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Metode accelerated depreciation
akan memberikan manfaat dengan adanya working capital yang lebih besar pada
tahun-tahun pertama dibandingkan dengan jika digunakan straight line method
atau units of production method.
Penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment
yang bisa berakibat kenaikan nilai (appraisal) dari plant dan equipment yang
bersangkutan, maka selanjutnya kenaikan nilai tersebut dibukukan sebagai modal
penilaian kembali.
Sedang untuk penilaian kembali yang dilakukan
terhadap plant dan equipment yang berakibat penurunan nilai (devaluasi) dari
plant dan equipment yang bersangkutan, maka besarnya nilai penurunan
rekening-rekening pembukuan untuk plant dan equipment yang bersangkutan.
Current
Liabilities (Utang Lancar)
Di dalam akuntansi yang dimaksud dengan utang adalah jumlah uang
yang dinyatakan atas kewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan
barang-barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang.
Kewajiban-kewajiban mana timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang
telah terjadi sebelumnya. Sedang yang dimaksud dengan utang lancar (current
liabilitas) ialah semua utang-utang atau kewajiban-kewajiban perusahaan kepada
pihak lain kecuali pemilik perusahaan, yang harus dipenuhi atau dilunasi dalam
jangka pendek (kurang dari satu tahun).
Utang
Jangka Panjang (Long Term Debt)
Utang jangka panjang adalah meliputi semua utang atau kewajiban
keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi terhitung sejak
tanggal laporan keuangan (neraca). Sehingga utang jangka panjang berbeda dengan
utang jangka pendek atau lancar, yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih
dari satu periode akuntansi. Utang timbul atau berasal dari transaksi-transaksi
dan kejadian-kejadian yang melibatkan pihak lain atau ketentuan-ketentuan dan
persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditetapkan secara sepihak baik oleh
pemilik maupun manajemen saja.
Pada dasarnya utang dipengaruhi oleh unsur ketidakpastian.
Sehinga jika dilihat dari segi derajat unsur ketidakpastian yang terkandung di
dalamnya itu, maka current liabilitas dapat digolongkan menjadi dua yaitu 1)
utang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti dan 2) utang yang jumlahnya
ditaksir.
Yang termasuk utang yang jumlahnya dapat ditentukan pasti adalah
meliputi semua kewajiban-kewajiban untuk membayar yang jumlah dan tanggal jatuh
tempo sudah pasti. Adapun jenis utang yang termasuk golongan utang ini antara
lain adalah: account payable (utang dagang), notes payable (wesel bayar),
accrued payable (biaya yang masih harus dibayar), utang funds, deferred revenue
(utang pendapatan), dividend payable (utang dividen).
Pada dasarnya ada beberapa jenis utang yang jumlahnya secara
pasti tidak dapat ditentukan, walaupun peristiwa-peristiwa atau
transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan
kewajiban aktiva atau jasa kepada pihak lain sudah berlangsung, oleh karena itu
untuk menentukan jumlah utang dilakukan penaksiran, dan yang termasuk jenis
utang ini antara lain ialah: utang garansi atas produk yang dijual dan utang
hadiah yang ditawarkan kepada konsumen
Setelah satu bentuk utang jangka panjang yang sangat sederhana
di dalam akuntansinya adalah utang wesel (wesel bayar) jangka panjang atau long
term notes dengan satu tanggal jatuh tempo. Bentuk lain dari utang jangka
panjang adalah bond payable (utang obligasi) yaitu suatu janji tertulis untuk
membayar sejumlah uang tertentu dikemudian hari dan bunga tertentu secara
periode selama jangka waktu yang tertentu pula.
Dengan kata lain obligasi merupakan surat
pengakuan utang yang disertai oleh kepastian mengenai tanggal pembayaran
bunganya. Di samping itu surat utang obligasi merupakan salah satu sarana bagi
perusahaan di dalam mendapatkan sumber dananya, apabila perusahaan tidak
menghendaki untuk mengeluarkan saham baru beserta konsekuensinya.
Akuntansi
Pembelian
Pada prinsipnya accounting untuk pembelian adalah sejalan dengan
accounting untuk penjualkan, hanya dilihat dari pihak yang berlawanan.
- Accounts receivable akan tersangkut apabila terjadi penjualan kredit (Dr) dan penerimaan hasil penjualan tersebut dikemudian hari.
- Cash account akan tersangkut apabila terjadi penjualan tunai atau penerimaan hasil penjualan kredit.
- Sales account akan tersangkut baik kalau terjadi penjualan kredit maupun penjualan tunai.
- Sales returns & allowances account akan tersangkut apabila ada barang-barang yang dikembalikan karena rusak atau apabila kerusakan-kerusakan sedemikian rupa sehingga pembeli diberi potongan harga.
- Sales discount account akan tersangkut apabila perusahaan memberikan potongan harga karena pembeli membayar lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan .
- Trade discount tidak pernah dibukukan ke dalam sales discounts account.
- Cash discount dicatat dalam sales discounts account.
Akunting Pengendalian
Laporan akunting untuk operasional bagian pada umumnya terbatas
pada daftar pendapatan. Dan daftar pendapatan dari tiap bagian ini tidak akan
dikeluarkan kepada para pemegang saham.
Akunting
Pabrik
Terdapat perbedaan dalam proses penyusunan worksheet untuk
perusahaan industri pabrik, jika dibandingkan dengan worksheet suatu perusahaan
perdagangan.
Tingkat akunting bagian yang dapat digunakan untuk analisis dari
operasi-operasi oleh tiap bagian dapat disudahi dengan penetapan laba bruto
dari penjualan-penjualan atau dapat juga diperluas sampai pada penetapan
pendapatan netto.
Metode akunting khusus untuk cabang perusahaan apabila digunakan
sistem sentralisasi, maka cabang perusahaan hanya menyelenggarakan
catatan-catatan dasar dari transaksi-transaksinya yang selanjutnya mengirim
semua tembusan dokumen ke kantor pusat untuk dicatat ke dalam buku jurnal. Jadi
cabang tidak menyusun buku untuk buku-buku jurnal maupun buku besar.
Selain kalau digunakan sistem desentralisasi, tiap cabang
menyelenggarakan sistem akuntingnya sendiri dengan buku jurnal dan buku-buku
besarnya sendiri pula.
Perbedaan pandangan terhadap bahan mentah dengan barang jadi
yang ditentukan oleh produsen tingkat tertentu menyebabkan accounting untuk
perusahaan industri pabrik berbeda dengan accounting perusahaan perdagangan.
Perbedaan yang lain, antara lain dalam hal menentukan Cost of Good Sold, dimana
Cost of Good Manufactured mengganti purchases (dalam pemisahan perdagangan).
Letak perbedaan Cost of Good Manufactured dengan Manufacturing
Cost adalah cost of goods manufactured merupakan harga pokok barang-barang jadi
yang diproduksi selama periode bersangkutan, sedangkan manufacturing cost
adalah seluruh biaya-biaya yang berhubungan dengan pembuatan barang-barang,
baik barang jadi maupun barang setengah jadi.
- Selama items yang diperlukan untuk menentukan Cost of Goods Manufacturing dimasukkan/dipindahkan ke dalam manufacturing statement. Selisih antara jumlah debit dan kredit pada manufacturing statement dipindahkan ke income statement pada sisi debit.
- Setelah adjustment dilakukan maka angka-angka adjustment trial balance ditambah dengan angka adjustment dipindahkan ke manufacturing statement, income statement pada sisi debit.
- Yang dimasukkan ke manufactured statement adalah semua perkiraan cost/expense di luar proses pembuatan barang dimasukkan ke income statement yang merupakan selisih antara debit dan kredit dari manufacturing statement. Semua inventory dimasukkan ke manufacturing statement kecuali perkiraan finished goods inventory